Jumat, 09 Mei 2014

Pengendalian Kualitas (Quality Control)

Sejarah Pengendalian Kualitas


Perhatian terhadap kualitas produk dan pengendalian proses bukanlah hal baru. Sejarawan telah melacak konsepnya sejauh 3000 tahun sebelum masehi di Babilonia. Di antara referensi kualitas dari kodeks Hammurabi, penguasa Babilonia, ada kutipan berikut: "tukang batu yang membangun rumah yang runtuh dan menewaskan penghuninya akan dihukum mati".

Hukum ini menggambarkan perhatian untuk kualitas di zaman kuno. Pengendalian proses adalah konsep yang mungkin dimulai dengan piramida Mesir, ketika didesain sistem untuk mengangkut dan menghias batu. Seseorang hanya perlu memeriksa piramida di Khufu untuk menghargai prestasi luar biasa ini.

Kemudian arsitektur Yunani melampaui arsitektur Mesir dalam wilayah aplikasi militer. Beberapa abad kemudian, operasi pembangunan kapal di Venesia memperkenalkan standardisasi dan pengendalian produksi rudimen.



Mengikuti revolusi industri yang menghasilkan sistem pabrik, pengendalian proses dan kualitas mulai mengambil karakteristik yang kita ketahui sekarang.

Spesialisasi tenaga kerja pada pabrik yang membutuhkannya. Bagian yang mampu ditukar diperkenalkan oleh Eli Whitney ketika ia membuat 15000 senapan untuk pemerintah federal. Peristiwa ini merupakan perwakilan dari era produksi masal, ketika inspeksi oleh juru terlatih di meja kerja digantikan inspeksi bersifat khusus yang dilakukan oleh individu tidak terkait langsung dalam proses produksi.

Spesialisasi tenaga kerja dan jaminan kualitas meraih langkah besar tahun 1911 dengan penerbitan buku Fredrick W. Taylor, Principles of Scientific Management. Karya perintis berdampak sangat besar pada penerapan dan pemikiran manajemen. Filosofi Taylor adalah satu dari spesialisasi fungsional ekstrem dan beliau menyarankan delapan bos fungsional untuk tingkat toko, satu ditunjuk tugas inspeksi :
Inspektur bertanggung jawab untuk kualitas pekerjaan, dan pekerja serta bos kecepatan [yang melihat bahwa digunakan alat potong yang tepat, pekerjaannya digerakkan dengan baik, dan potongan dimulai dari bagian yang tepat dari benda] harus melihat bahwa pekerjaan diselesaikan sesuai dengannya. Orang ini, tentu dapat mengerjakan pekerjannya dengan sangat baik seandainya ia adalah ahlinya seni menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat.
Taylor kemudian mengakui bahwa spesialisasi fungsional ekstrem memiliki kerugian, tapi gagasan beliau terhadap analisis proses dan pengendalian kualitas dengan inspeksi terhadap produk akhir masih hidup dalam banyak perusahaan sekarang. Pengendalian kualitas statistik (Statistical Quality Control-SQC), pelopor pengendalian kualitas total (Total Quality Control-TQM) saat ini, diawali pada pertengahan 1920-an pada pembangkit listrik Barat di sistem Bell.

Walter Shewart, fisikawan laboratorium Bell, merancang versi asli SQC untuk produksi masal tanpa cacat untuk pertukaran telepon kompleks dan set telepon. Pada 1931 Shewart menerbitkan buku terkenalnya Economic Control of Quality of Manufactured Product. Buku ini menyediakan definisi presisi dan dapat diukur mengenai pengendalian kualitas dan mengembangkan teknik statistik untuk mengevaluasi produksi dan meningkatkan kualitas. Selama Perang Dunia II, W.Edward Deming dan Joseph Juran, mantan anggota grup Shewart, masing-masing mengembangkan versi yang digunakan saat ini.

Telah diterima secara umum sekarang bahwa Jepang berutang kepemimpinan produk mereka sebagian karena memakai aturan Deming dan Juran. Menurut Peter Drucker, Industri Amerika mengabaikan kontribusi mereka selama 40 tahun dan baru saja beralih ke SQC.

Pentingnya Pengendalian Kualitas

Pengertian pengendalian kualitas adalah aktivitas pengendalian proses untuk mengukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkan dengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar. Tujuan dari pengendalian kualitas adalah untuk mengendalikan kualitas produk atau jasa yang dapat memuaskan konsumen. Pengendalian kualitas statistik merupakan suatu alat tangguh yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya, menurunkan cacat dan meningkatkan kualitas pada proses manufakturing. Pengendalian kualitas memerlukan pengertian dan perlu dilaksanakan oleh perancang, bagian inspeksi, bagian produksi sampai pendistribusian produk ke konsumen.

Peranan kualitas produk sangat penting dalam situasi pemasaran yang semakin bersaing, karena dapat mempengaruhi maju atau tidaknya perusahaan. Perusahaan bukan hanya memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan tetapi juga kualitas dari produk tersebut. Bagi perusahaan yang tidak memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan akan mengalami banyak kendala dalam pemasarannya, sehingga produk kurang laku dan mengalami penurunan penjualan.

Pengendalian mutu atau kualitas merupakan cara untuk memproduksi barang atau jasa secara ekonomis sesuai dengan keinginan pelanggan. Dalam proses pengendalian kualitas tidak hanya untuk mengetahui kualitas dari produk tetapi juga dibutuhkan pengandalian kualitas terhadap kinerja karyawan yang berkerja di perusahaan. Untuk itu dibutuhkan suatu metode yang dapat mengendalikan kualitas baik produk maupun karyawan.

Tahap pelaksanaan pengendalian kualitas dalam proses produksi yaitu :

  1. Sebelum proses produksi dimulai (pengendalian kualitas bahan mentah)
  2. Selama proses produksi berlangsung
  3. Sesudah proses produksi dilaksanakan (pengendalian kualitas hasil produksi)


Referensi:

http://hvratska.blogspot.com/2013/06/pentingnya-pengendalian-kualitaspada.html
http://joe-proudly-present.blogspot.com/2011/11/pengendalian-kualitas.html
http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pentingnya-pengendalian-kualitas-dalam.html
http://totalqualitymanagement.wordpress.com/2009/08/25/a-brief-history-of-qualtiy-control/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar